Saya sering mendengar istilah ini baik dalam buku, film, meeting....bahkan dalam kontrak.
Selama ini interpretasi saya terhadap istilah "rule of thumb" ini adalah, "aturan main yang paling basic", atau "aturan yang paling sederhana", saya sendiri beberapa kali menggunakan istilah ini tanpa bertanya apa arti dan maksud sebenarnya dari "rule-of-thumb" ini.
Ternyata saya tidak terlalu jauh meleset...kecuali untuk satu fakta sejarah yang agak kelam tentang istilah ini, dan mulai hari ini membuat saya memutuskan untuk tidak menggunakan intilah tersebut lagi.
Jadi apa sebenarnya arti "The Rule of Thumb (ROT)" ini?
Di wikipedia ditulis:
"A rule of thumb is a principle with broad application that is not intended to be strictly accurate or reliable for every situation. It is an easily learned and easily applied procedure for approximately calculating or recalling some value, or for making some determination."
Intinya menjelaskan bahwa ROT itu adalah prinsip basic yang sederhana dan belum tentu akurat dan reliable.
Well...that didn't explain much.
Jadi apa hubungannya antara "aturan main/prinsip" dengan "thumb" atau "ibu jari/jempol" dalam bahasa Indonesia?
Setelah secara tidak sengaja mendengar istilah ROT ini dalam film The Boondock Saint (1999) akhirnya saya tahu kenapa.
Rupanya istilah ini sejarahnya cukup panjang sampai ke abad17 - 19 di Inggris.
Dalam masa tersebut suami atau lelaki masih diperbolehkan untuk memukul istri atau pasangannya yang menentang mereka dengan tongkat...selama tongkat tersebut tidak lebih lebar dari ibu jari mereka, sebagai salah satu "pengecualian" dalam hukum kekerasan rumah tangga (KDRT), yang saat itupun masih berdasarkan kebiasaan adat disana.
Hmmm...that's just wrong, for any reason we (as a man) shouldn't hit a woman....period!
Jadi karena fakta sejarah tersebut...istilah ini saya hapus dalam kamus saya.
0 komentar:
Posting Komentar